MEDAN - Pesawat Cassa 212-200 milik PT Nusantara Buana Air yang jatuh di kawasan hutan Bahorok, Langkat, Sumatera Utara, diduga akibat cuaca buruk. Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, sejak beberapa hari terakhir, kondisi cuaca diselimuti awan tebal yang mengakibatkan goncangan pada pesawat yang melintas di sana. Belum lagi, angin yang berhembus kencang sekitar 20 sampai 30 knot. "Jadi dugaan sementara ini, kecelakaan pesawat di Bahorok akibat cuaca buruk," kata Menhub saat mengunjungi Posko Basarnas di Lapangan Udara Polonia, Medan, Sabtu (1/1/2011). Dia menduga pesawat berpenumpang 14 orang serta empat kru itu mengalami turbulance lalu dihantam angin, sehingga kondisi pesawat tidak stabil yang menyebabkan kecelakaan. Untuk antisipasi, dia mengaku, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan BMKG sebelum melakukan penerbangan. Agar kecelakaan pesawat terbang tidak terulang. Sebelumnya, berdasarkan pantauan BMKG, wilayah Sumatera Utara hingga Aceh memang dalam masa musim penghujan. Disebutkan juga, kondisi angin di lokasi jatuhnya pesawat mencapai 20 knot disertai gumpalan awan. Namun, BMKG menyebutkan, kondisi cuaca tersebut, bukan termasuk ekstrem. "Kondisi cuaca di lokasi belum terbilang ekstrem. Namun begitu, tergantung pesawat apa yang melintasinya," kata Kasi Data dan Informasi BMG Polonia Medan, Hartanto, kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar